Saturday, September 14, 2013

puisi kariyaku

SUWARA DIBALIK KACA BERKICAU

saat semua tau
gema suara yang keras
bagai teriakan tawa sang pemain sandiwara
semua tertegun haru dan tertaut
namun bahasa tiada setara rasa sesudanya

kita hanya penyaksi
kita pelihat tak berarti
kita dibuat risau galau
mereka tak perduli

pencitraan seperti pentingya ketenaran
itu harapan yang iya lakukan
keributan tentang pembelaan yang ia ciptakan
kami melihat dibalik kaca kaca berkicau

berita resah jadikan kita galau
kabar harapan tiada lagi dipercayakan
siapapun tiada ada benar perbuatan
itulah penilaian

harapan kami engkau datang
engkau kami dengarkan tapi tanya kami apakah engkau tau
sementara engkau sebuah kaca pemberi tau suara
kami tiada bisa tersampai kata