Saturday, March 9, 2013

PUISI KARIYAKU

BURUNG PIPIT DAN ALAM MENJEPIT 

akankah bersuara tentang udara yang membisu
saat derita tangis ini tiada yang perduli
ditengah seruan jerit tak tentu
dihati tangis batin yang merintih

aku berjalan lintasi lalu lalang deru kendaran
aku memandang ditengah himpitan mesin mesin pengilas alam
aku melihat situa yang tak ter abaikan
sebila sabit terayun menebas rumput tergenggem tangan gemetar

sisa sisa jerami padi kembali bersemi
satu persatu padi timbul dari batangnya
situa menanti berteman sabar berteman lelah
dengan batin tertinggal bersama derita keluarga dirumah

ia bersaing dengan burung burung pipit
iya berburu dengan waktu yang terus menjepit
berpagar dinding pabrik yang menjepit nasibnya
dibalik keserakahan sang penguasa alam di deritanya

siapakah yang perduli
iya hanya berpasrah diri
mau dikemanakankah negri ini
yah   semua untuk waktumu...

No comments:

Post a Comment