Saturday, November 23, 2013

kemunin berbisik

KEMUNING BERBISIK

alam menyapa  menepuk bahu dengan angin seperti ramah

tengah terik matahari mebakar semu semu wajah
iya belai yang iya dambakan yang disisihnya ditengah duduk lelahnya

bahasa tubuh sedih tergambar dari  sirat raut wajahnya
dikejauhan sosok sosok tubuh berkeringat ramah menghapiri

bertanya dan memberi solusi tentang keluh jiwa dengan apa yang terjadi

iya menggeleng kepala sambil bekata inikah kejahatan mereka
habis terkikis lahan kami hendak kemana kami tanam padi
dulu ketika menguning bagai hamparan emas tiada batas
kemuning berkilauan gemersik  seakan berbisik tertiup angin melintas
tapikini berbatas alam kejam merenggut,tergiring tangan tangan jahat
lahan kami habis bersama keluh hari yang tiada arti
mereka tak perduli lagi aku disini
tiada lagi sikemuning yang berkilau indah dan berseri
kini yang ada seakan iya berbisik sedih
memohon pelindungan seakan tiada yangpeduli lagi


No comments:

Post a Comment