Wednesday, February 27, 2013

KURANGNYA PASILITAS AHIRNYA SEMUA TERANCAM

Yang melintas ini seperti mainan ini juga seperti mobil perang di tahun empat puluhan tapi bukan, ini sebuah mesin pelumat tanah pencetak batu bata yang setiap hari bisa menghasilkan lima belas ribu batu bata perhari di desa sinilah lahan persawahan semakin banyak menjadi seperti danau danau buatan yang lumayan dalam, areal persawahan yang semakin sempit dan banyak beralih pungsi dengan tanaman sawit dan karet dan ditambah lagi pengalian batu bata yang semakin menjadi usaha mayoritas, dua desa yaitu desa Jentra stabat dan desa Stabat lama barat kedua desa yang saling terhubung ini warga desanya memiliki kesamaan dalam penggelolaan desa dengan bertani sekarang seakan menjadi nomor dua, dan bila dicari alasanya semua mengatakan dengan membandingkan sawah dengan luas seribu enam ratus meter persegi(1600 m2)sampai kapan pun, bila di kelola untuk tanam padi tidak bisa untuk mencukupi kehidupan keluarga apa lagi buat beli sarana hidup kendaraan misalnya motor, bahkan beli mobil ini sangat tidak mungkin walau tana ini dijual sekalipun dengan bentuk sawah tetapi bila digali ketika harga batu bata naik dan galian diperdalam dengan hitungan manajemen yang bagus kita bisa beli mobil angkutan sendiri dan kita dapat membeli tanah disekitarnya yang lebi luas lagi,kebanyakan alasan mereka demikian .tapi apa kenyataanya ketika semua banyak yang berpendapat yang sama tanah siapa yang bakal dibeli dan pada ahirnya sekarang pengrajin batu bata membeli tanah per track karna semua lahan telah digali kebanyan warga yang sudah ratusan pengusaha batu bata disini kini kualitas batu bata tak lagi bagus akibat terbuat dari tanah bebukitan, bukan tanah liat yang dari persawahan dan modal mencari matreal lebih banyak dari harga batu bata yang kurang kualitasnya ahirnya semua terancam dan bagaiman nasib selanjutnya .

No comments:

Post a Comment